Edukasi Skrining Kaki Pada Petugas Panti Sebagai Upaya Pencegahan Kaki Diabetik
DOI:
https://doi.org/10.58730/jcshs.v1i2.72Keywords:
Kaki Diabetik, Penyuluhan, Skrining Kaki, WorkshopAbstract
Penderita diabetes sering mengalami masalah pada kaki. Banyak komplikasi terjadi bahkan sampai menyebabkan amputasi. Kondisi ini akan lebih berat bila terjadi pada lansia. Salah satu cara mencegahnya adalah dengan melakukan skrining kaki. Skrining kaki dapat dilakukan secara cepat menggunakan Simplified 60 second Diabetic Foot Screening Tool dalam waktu kurang dari 1 menit. Hasil pengamatan di PSTW Budi Mulia Ciracas pada Desember 2019 mengungkapkan bahwa hampir semua lansia di Panti berisiko mengalami masalah kaki karena faktor usia, penggunaan alas kaki yang tidak tepat dan kondisi kesehatan yang kurang baik. Hasil wawancara dengan petugas panti pada tanggal 10 Desember 2019, petugas mengatakan belum pernah melakukan skrining kaki pada lansia. Petugas tersebut mengatakan pemeriksaan kaki biasanya dilakukan ketika lansia memiliki keluhan atau luka. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petugas panti tentang skrining kaki di Panti Sosial Tresna Werda Budi Mulia Ciracas Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan dan workshop skrining kaki dalam satu hari untuk petugas panti sebanyak 14 orang. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner pretest dan posttest. Setelah edukasi dilakukan didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan petugas panti dari nilai rata-rata pretest 76,7% menjadi 92,4%. Setelah kegiatan dilakukan diharapkan petugas panti dapat melakukan skrining kaki pada lansia secara rutin setiap tahun sesuai dengan panduan Simplified 60 second Diabetic Foot Screening Tool.References
R. Oktorina, A. Wahyuni, and E. Y. Harahap, “Pencegahan Ulkus Diabetikum Pada Penderita Diabetes Mellitus,†REAL Nurs. J., vol. 2, no. 3, pp. 108–117, 2019.
K. Alexiadou and J. Doupis, “Management of diabetic foot ulcers,†Diabetes Ther., vol. 3, no. 1, pp. 1–15, 2012, doi: 10.1007/s13300-012-0004-9.
Rina, H. Setyawan, H. Nugroho, S. Hadisaputro, and T. G. D. Pamayun, “Faktor-faktor risiko kejadian kaki diabetik pada penderita diabetes melitus tipe 2 (studi kasus kontrol di RSUP dr. M. Djamil Padang),†J. Epidemiol. Kesehat. Komunitas, vol. 1, no. 2, pp. 48–60, 2016, doi: 10.14710/j.e.k.k.v1i2.3943.
A. U. Detty, N. Fitriyani, T. Prasetya, and B. Florentina, “Karakteristik Ulkus Diabetikum Pada Penderita Diabetes Melitus,†J. Ilm. Kesehat. Sandi Husada, vol. 11, no. 1, pp. 258–264, 2020, doi: 10.35816/jiskh.v11i1.261.
R. Johnson, A. Osbourne, J. Rispoli, and C. Verdin, “The Diabetic Foot Assessment,†vol. 37, no. 1, pp. 13–21, 2018, doi: 10.1097/NOR.0000000000000414.
G. Y. Ang, C. W. Yap, and N. Saxena, “Effectiveness of Diabetes Foot Screening in Primary Care in Preventing Lower Extremity Amputations,†Ann. Acad. Med. Singapore, vol. 46, no. 11, pp. 417–423, 2017, doi: 10.47102/annals-acadmedsg.v46n11p417.
J. L. Kuhnke, M. Botros, J. Elliott, E. Rodd-nielsen, H. Orsted, and R. G. Sibbald, “The case for diabetic foot screening,†Diabet. Foot Canada, vol. 1, no. 2, pp. 8–14, 2013, doi: 10.13140/RG.2.1.4681.3924.
R. S. D. Setyaningsih and A. Maliya, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan Kaki Diabetik dengan Metode Demonstrasi Terhadap Kemampuan Merawat Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus,†J. Ber. Ilmu Keperawatan, vol. 11, no. 2, pp. 57–66, 2018, doi: 10.23917/bik.v11i2.10581.
A. A. H. Sulistyo, “Management of Diabetic Foot Ulcer: a Literature Review,†J. Keperawatan Indones., vol. 21, no. 2, pp. 84–93, 2018, doi: 10.7454/jki.v21i2.634.
R. Reardon, D. Simring, B. Kim, J. Mortensen, D. Williams, and A. Leslie, “The diabetic foot ulcer,†Aust. J. Gen. Pract., vol. 49, no. 5, pp. 250–255, May 2020, doi: 10.31128/AJGP-11-19-5161.