Edukasi Senam kaki Diabetik Sebagai Upaya Pencegahan Diabetic Foot Pada Pasien Diabetes Melitus
DOI:
https://doi.org/10.58730/jcshs.v1i1.36Keywords:
Diabetes Melitus, Diabetic Foot, Senam Kaki DiabetesAbstract
Diabetes Mellitus merupakan penyakit sillent killer yang ditandai dengan peningkatan kadar kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak adekuat. Salah satu komplikasi kronik penyakit diabetes melitus adalah kaki diabetic (diabetic foot), yang mempunyai tanda dan gejala seperti adanya perlukaan, infeksi serta adanya gangrene. Terdapat dua tindakan prinsip dasar pengelolaan diabetic foot yaitu Tindakan pencegahan dan rehabilitasi. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan secara mandiri meliputi perawatan kaki dan senam kaki diabetic. Senam kaki diabetic adalah Latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien diabetes melitus tentang senam kaki diabetic sehingga dapat mencegah terjadinya diabetic foot. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan Pendidikan Kesehatan kepada pasien diabetes melitus yang dirawat di RSUD Adji Darmo sebanyak 8 orang. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner pre test dan post test. Hasil post test setelah pemberian edukasi didapatkan terjadi peningkatan nilai rata-rata pengetahuan, sebelum dilakukan edukasi nilai rata-rata 40,69 dan setelah dilakukan edukasi menjadi 53,88   dengan nilai p-value 0,0005. Setelah diberikan edukasi, diharapkan pasien diabetes melitus melakukan senam kaki diabetes untuk melancarkan peredaran darah bagian kaki sebagai upaya pencegahan diabetic foot.References
ADA, “Standards of Medical Care in Diabetes - 2012,†Diabetes Care, vol. 35, no. 1, pp. S11-S66, 2012, doi: 10.2337/dc12-s011.
ADA, “Diagnosis and classification of diabetes mellitus,†Diabetes Care, vol. 37, no. 1, pp. S81–S90, 2014.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, “Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018,†2019. https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/ (accessed Mei 8, 2020).
S. Damayanti, "Diabetes Melitus dan Penatalaksanaan Keperawatan," Yogyakarta: Nuha Medika, 2015.
F. G. R. Fowkes et al., “Comparison of Global Estimates of Prevalence and Risk Factors for Peripheral Artery Disease in 2000 and 2010: a Systematic Review and Analysis,†Lancet, vol. 382, no. 9901, pp. 1329–1340, 2013. doi: 10.1016/S0140-6736(13)61249-0 (accessed Mei 7, 2020).
Soelistijo Soebagijo Adi et al, “Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia,†2019.
https://pbperkeni.or.id (accessed Mei 8, 2020).
P. Kafaie, M. T. Noorbala, S. Soheilikhah, and M. Rashidi, “Evaluation of Patients’ Education on Foot Self-Care Status in Diabetic Patients,†Iran. Red Crescent Med. J., vol. 14, no. 12, p. 829, 2012. doi : 10.5812/ircmj.1138 (accessed Mei 8, 2020).
S. Cahyaneng, “Pengaruh Senam Kaki Terhadap Penurunan Resiko Ulkus Di Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rsud Kota Madiun.†STIKES Bhakti Husada Mulia, 2017.
S. A. Soelistijo et al., “Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2019,†Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. pp. 1–117, 2019.
T. D. Wahyuni, “Ankle Brachial Index (ABI) Sesudah Senam Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2,†J. Keperawatan, vol. 4, no. 2, 2013.