Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan Terhadap Fisikokimia Tepung Pisang Mas
DOI:
https://doi.org/10.58730/jnhs.v2i3.213Kata Kunci:
Tepung, Pisang Mas, Suhu Pengeringan, Pangan FungsionalAbstrak
Pisang mas memeiliki potensial untuk dikembangkan menjadi produk tepung karena kandungan pati, serat dan senyawa fungsionalnya Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh berbagai suhu pemanasan terhadap sifat fisikokimia tepung pisang mas (Musa acuminata). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat perlakuan, yaitu tanpa pemanasan (P0), pemanasan oven 60°C selama 6 jam (P1), 80°C selama 4 jam (P2), dan 100°C selama 2 jam (P3), masing-masing diulang tiga kali. Parameter yang dianalisis meliputi kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, kadar mineral (kalium dan magnesium), serta sifat fungsional berupa daya serap air (WAC) dan daya serap minyak (OAC). Hasil menunjukkan bahwa peningkatan suhu pemanasan menurunkan kadar air, protein, dan lemak secara signifikan (p < 0,05), sementara kadar abu dan karbohidrat meningkat. Kadar kalium dan magnesium menurun masing-masing sekitar 15% dan 13% akibat volatilitas mineral selama pemanasan. Nilai WAC dan OAC meningkat seiring bertambahnya suhu, menunjukkan terjadinya gelatinisasi parsial pati dan denaturasi protein yang meningkatkan kapasitas pengikatan air dan minyak. Perubahan warna tepung menjadi lebih gelap pada suhu tinggi mengindikasikan terjadinya reaksi Maillard dan degradasi pigmen. Perlakuan pemanasan 80°C selama 4 jam (P2) menghasilkan tepung dengan karakteristik terbaik—kadar air rendah, warna cerah, dan sifat fungsional optimal. Dengan demikian, pengeringan suhu menengah direkomendasikan untuk menghasilkan tepung pisang mas berkualitas tinggi yang stabil secara fisik dan bernilai gizi baik, serta berpotensi digunakan dalam formulasi produk pangan fungsionalReferensi
K. Kunyanee, T. Van Ngo, S. Kusumawardani, and N. Luangsakul, “Enhancing Banana Flour Quality through Physical Modifications and Its Application in Gluten-Free Chips Product,” Foods, vol. 13, no. 4, p. 593, Feb. 2024, doi: 10.3390/foods13040593.
Y. Cheng et al., “Investigate the composition and physicochemical properties attributes of banana starch and flour during ripening,” Carbohydr. Polym. Technol. Appl., vol. 7, p. 100446, Jun. 2024, doi: 10.1016/j.carpta.2024.100446.
L. C. Ruths et al., “Effects of continuous and repeated dry heat treatment on the technological properties of green banana (Musa paradisiaca) starch,” Food Sci. Technol., vol. 44, Feb. 2024, doi: 10.5327/fst.00057.
M. A. Garofalo, P. Villon, F. Cornejo, and C. M. Rosell, “Exploring the effects of enzymatic and thermal treatments on banana starch characteristics,” Int. J. Biol. Macromol., vol. 254, p. 127748, Jan. 2024, doi: 10.1016/j.ijbiomac.2023.127748.
M. Alam et al., “Quality attributes of the developed banana flour: Effects of drying methods,” Heliyon, vol. 9, no. 7, p. e18312, Jul. 2023, doi: 10.1016/j.heliyon.2023.e18312.
S. A. Saputra, E. Suroso, P. S. Anungputri, and M. Murhadi, “Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Karakteristik Fisik, Kimia dan Sensori Tepung Kulit Pisang Raja Bulu (Musa sapientum),” J. Agroindustri Berkelanjutan, vol. 2, no. 1, pp. 86–97, 2023.
N. Sharath Kumar, C. K. Sunil, M. K. Verma, and V. Palanimuthu, “Banana starch: Modification methods and their effect on starch properties–a recent review,” Food Humanit., vol. 4, p. 100543, May 2025, doi: 10.1016/j.foohum.2025.100543.
Y. M. Bashmil, F. Bekes, M. Ruderman, H. A. R. Suleria, R. Appels, and F. R. Dunshea, “The Physicochemical and Rheological Properties of Green Banana Flour–Wheat Flour Bread Substitutions,” Plants, vol. 14, no. 2, p. 207, Jan. 2025, doi: 10.3390/plants14020207.
A. Adebola, “International Journal of Research Publication and Reviews Effects of Pre-Treatment on the Proximate Composition and Functional Properties of Plantain ( Musa Parasidica ) Flour .,” Int. J. Res. Publ. Rev., vol. 1, no. 8, pp. 118–122, 2020.
AOAC. (2019). Official Methods of Analysis of AOAC International. 21st ed. AOAC International, Maryland, USA.
Belitz, H. D., Grosch, W., & Schieberle, P. (2009). Food Chemistry (4th ed.). Springer.
Kumar, M., Tomar, M., Punia, S., & Sinha, P. (2019). Effect of processing on minerals and anti-nutrients in plant-based foods. Food Research International, 121, 464–471.
Mubarak, A. E. (2005). Nutritional composition and antinutritional factors of mung bean seeds (Phaseolus aureus) as affected by some home traditional processes. Food Chemistry, 89(4), 489–495.
Tangkanakul, P., et al. (2021). Effect of cooking methods on potassium and sodium contents in vegetables. Food Science & Nutrition, 9(6), 3097–3105.
Singh, A., Kaur, L., & Singh, N. (2020). Effect of drying and thermal processing on physicochemical properties of banana flour. Journal of Food Processing and Preservation, 44(7), e14523.
Chandra, S., & Kumari, D. (2021). Effect of thermal treatment on the functional and physicochemical properties of plantain flour. Food Science and Nutrition, 9(2), 1062–1071.
Abioye, A., Olanipekun, B., & Adeyanju, J. (2022). Influence of heat treatment on starch properties of banana and plantain flours. Food Research International, 156, 111164.
Rizkiyah, N., Pratiwi, R., & Susanti, R. (2023). Pengaruh metode pengeringan terhadap karakteristik fisikokimia tepung pisang ambon. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 22(1), 45–53.
Wibowo, H., & Dewi, S. (2024). Perubahan karakteristik fungsional tepung akibat perlakuan pemanasan. Agrotech Journal, 12(2), 89–98.
Rahman, A., & Suryani, D. (2024). Analisis daya serap air dan warna tepung pisang setelah pengeringan suhu tinggi. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Indonesia, 5(1), 33–41.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Saskiyanto Manggabarani, Rani Rahmasari Tanuwijaya, Lilian Febriyanti

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.